Ketika kita melewati masa-masa penderitaan (seperti yang kita semua lakukan), hal terakhir yang pernah kita bayangkan adalah bahwa penderitaan ini bisa menjadi berkat. Maksud saya, siapa yang akan pernah menggunakan dua kata “penderitaan” dan “berkah” dalam satu nafas?

Ketika kita memimpikan masa depan, kita selalu memimpikan hal-hal baik, tentang berkah. Tak satu pun dari kita pernah duduk di sana berharap, berdoa, untuk waktu penderitaan. Tidak, kita menghindari penderitaan seperti wabah. Dan karena tidak ada dari kita yang ingin menderita, mudah untuk mendapatkan semua berkat/penderitaan ini sepenuhnya dari pikiran kita.

Rasul Paulus adalah seorang pria yang, lebih dari kebanyakan, terbiasa dengan berkat dan penderitaan. Ini dia pengambilannya:

Filipi 1:29,30 Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia, dalam pergumulan yang sama seperti yang dahulu kamu lihat padaku, dan yang sekarang kamu dengar tentang aku.

Mengapa Tuhan memberkati Anda? Bagaimana Tuhan memberkati Anda? Dengan cara yang melayani Kristus. Berkat-Nya untuk Anda tidak dimaksudkan untuk berhenti dengan Anda. Mereka dimaksudkan untuk mengalir melalui Anda ke dalam kehidupan orang lain untuk kemuliaan-Nya. Itu poin satu.

Poin kedua adalah bahwa bersama dengan berkat-berkat itu datanglah kehormatan menderita bagi Kristus saat berkat-berkat itu mengalir keluar dari Anda. Jadi lain kali Anda melakukannya dengan susah payah, ketahuilah ini: Bahwa ketika Anda menderita bagi Kristus dengan hati yang baik, sikap yang baik, tetap membiarkan berkat-Nya mengalir melalui Anda saat Anda sedang terluka … kedua hal ini membawa kemuliaan kepada Kristus.

Demikian Firman Tuhan. Fresh… untukmu … hari ini.