Salah satu argumen besar yang menentang keberadaan Tuhan yang mahakuasa dan maha pengasih adalah semua penderitaan yang terjadi di dunia ini. Jadi jelas, entah Tuhan tidak cukup mengasihi kita untuk menghentikannya, atau Dia tidak mampu.

Di permukaan, itu terdengar seperti polemik sempurna melawan gagasan tentang Tuhan semacam itu. Bagaimana mungkin Tuhan yang penuh kasih membiarkan semua penderitaan ini? Dan lebih buruk lagi, bagaimana mungkin Tuhan yang penuh kasih ini suatu hari nanti menghakimi sebagian dari kita ke dalam kekekalan neraka yang berapi-api?

Tetapi lihatlah sekeliling pada semua kejahatan di dunia ini, yang disebabkan oleh kehendak bebas yang Tuhan berikan kepada kita masing-masing. Dan tiba-tiba, di tengah-tengah itu, realitas kasih Tuhan yang luar biasa dalam kuasa dan penghakiman-Nya tiba-tiba masuk akal.

Yesaya 26:3-6 Yang hatinya teguh Kaujagai dengan damai sejahtera, sebab kepada-Mulah ia percaya. Percayalah kepada TUHAN selama-lamanya, sebab TUHAN ALLAH adalah gunung batu yang kekal. Sebab Ia sudah menundukkan penduduk tempat tinggi; kota yang berbenteng telah direndahkan-Nya, direndahkan-Nya sampai ke tanah dan dicampakkan-Nya sampai ke debu. Kaki orang-orang sengsara, telapak kaki orang-orang lemah akan menginjak-injaknya.”

Jika Tuhan benar-benar Tuhan, maka itu sangat masuk akal. Dia ada di sana untuk memberikan kedamaian bagi mereka yang percaya kepada-Nya, keselamatan bagi mereka yang bergantung pada-Nya. Namun Dia akan mendatangkan kehancuran dan hukuman atas orang-orang yang sombong, kepada orang-orang yang menindas orang miskin. Dia akan mengubah semua karya besar mereka menjadi puing-puing sehingga orang miskin dan rendah hati dapat menginjak mereka ke dalam tanah.

Tuhan cinta. Tuhan keadilan. Semua-mencintai. Mahakuasa.

Demikian Firman Tuhan. Fresh… untukmu… hari ini.