Kami telah mengobrol sedikit minggu ini tentang mengapa prinsip dan kepercayaan dasar Kekristenan sangat menyinggung pola pikir sekuler kontemporer. Dan salah satu alasannya, berkisar pada pemahaman orang tentang siapa Yesus ini sebenarnya, dan apa yang sebenarnya Dia katakan.

Begini caranya. Ketika Kekristenan berkata, “Inilah hal-hal dalam Alkitab yang Tuhan katakan benar dan salah,” pikiran sekuler modern menjawab, “Siapakah kamu untuk memberi tahu saya apa yang benar dan salah?”

Dan ketika kita melanjutkan dengan, “Mereka yang terus berbuat salah akan menghabiskan kekekalan terpisah dari Tuhan, di tempat yang disebut neraka,” mereka menjawab, “Beraninya kau!?”, meskipun orang yang sama bahkan tidak percaya pada Tuhan dan iblis, atau surga dan neraka.

“Lagi pula,” bantah mereka, “bukankah Tuhanmu adalah Tuhan yang penuh kasih? Bukankah Yesus yang Anda percayai ini, mencintai dan menerima semua orang? Kalian orang Kristen hanyalah sekelompok orang munafik!” Dan di situlah letak masalahnya, karena Yesus modern bukanlah Yesus yang alkitabiah. Siapa yang diinginkan orang untuk menjadi Yesus, di abad ke-21 ini, bukanlah siapa Yesus sebenarnya. Dia bukan Yesus yang diwahyukan kepada kita dalam Firman Tuhan.

Bahwa Yesus lebih banyak berkhotbah tentang surga dan neraka; tentang dosa dan kebenaran. Ini hanya satu contoh.

Matius 25:41,46 Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya… Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar ke dalam hidup yang kekal.”

Tuhan adalah Tuhan, ya cinta, tetapi juga keadilan, seperti yang Anda harapkan. Mari kita berhenti mencoba untuk menemukan kembali Dia.

Demikian Firman-Nya. Fresh … untukmu … hari ini.