Pengharapan rahasia yang dipendam oleh setiap dari kita, adalah jika kita mengikut Yesus, jika kita taat kepada-Nya, maka Dia akan memberkati kita dengan cara yang kita inginkan untuk diberkati. Sehat, kaya dan bijaksana. Setidaknya itulah harapannya.

Namun, jauh di dalam lubuk hati kita, kita takut bahwa hal itu tidak akan berjalan dengan baik; bahwa hal-hal buruk akan tetap terjadi dan semua kerja keras mengikut Yesus akan sia-sia. Mengikut Yesus adalah sebuah risiko, jadi kita mengharapkan upahnya. Namun, Anda dan saya tahu bahwa hal-hal buruk akan tetap terjadi. Beberapa orang, seperti Yohanes Pembaptis misalnya, sangat menderita, meskipun mereka telah melakukan semua hal yang benar. 

Matius 14:6-11 Tetapi pada hari ulang tahun Herodes, menarilah anak perempuan Herodias di tengah-tengah mereka dan menyukakan hati Herodes, sehingga Herodes bersumpah akan memberikan kepadanya apa saja yang dimintanya. Maka setelah dihasut oleh ibunya, anak perempuan itu berkata: “Berikanlah aku di sini kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam.” Lalu sedihlah hati raja, tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya diperintahkannya juga untuk memberikannya. Disuruhnya memenggal kepala Yohanes di penjara dan kepala Yohanes itu pun dibawa orang di sebuah talam, lalu diberikan kepada gadis itu dan ia membawanya kepada ibunya.

Yohanes Pembaptis sepenuhnya menaati Allah, namun Allah tetap mengizinkannya untuk dipenggal. Jadi apa jawabannya? Jawabannya tentu saja tidak terletak pada pernak-pernik duniawi. Tidak. Menyenangkan hati Allah haruslah menjadi pahala tersendiri. Dia tidak berhutang apa-apa kepada kita. 

Demikian Firman Tuhan. Fresh… untukmu… hari ini.