Saya tidak tahu tentang Anda, tetapi saya memiliki tujuan ini untuk menjadi orang yang lebih baik seiring berjalannya waktu. Sedikit demi sedikit, hari demi hari, untuk mengatasi kelemahan dan kegagalan saya; sehingga, yah, saya akhirnya menjadi semakin seperti Yesus.

Dan itu bukan tujuan yang buruk. Tentu, terkadang satu langkah maju, dua langkah mundur. Tapi ayolah, kita harus jujur ​​tentang kelemahan kita. Kita harus menghadapi kecenderungan kita untuk mengulangi kesalahan yang sama berulang-ulang.

Bukan hanya untuk menjadi lebih seperti Kristus (walaupun bagi siapa saja yang percaya kepada Yesus, bagi siapa saja yang ingin mengikuti-Nya, menjadi murid-Nya, itu harus menjadi tujuan permainan). Tetapi juga, pada tingkat yang sangat praktis, karena kelemahan, kegagalan, kesalahan … dosa kita, memiliki konsekuensinya. Mereka merusak hidup kita dan hubungan kita.

Tapi ada garis di suatu tempat, yang terlalu mudah kita lewati. Garis antara keinginan hati untuk semakin seperti Yesus, dan tanah legalisme; gagasan bahwa menjadi “seorang Kristen” adalah tentang mengikuti aturan.

Sekelompok orang yang tampaknya ingin memuliakan Tuhan dengan sepenuh hati, mengajukan pertanyaan yang menarik kepada Yesus, yang dijawab-Nya dengan menarik:

Yohanes 6:28,29 Lalu kata mereka kepada-Nya: “Apakah yang harus kami perbuat, supaya kami mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Allah?” Jawab Yesus kepada mereka: “Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah.”

Pekerjaan Anda, pekerjaan saya, tampaknya, pada prinsipnya bukanlah bekerja keras untuk menjadi orang yang lebih baik. Apa yang Yesus benar-benar ingin kita lakukan, adalah untuk percaya kepada-Nya hari demi hari, sehingga dengan melakukannya, sedikit demi sedikit, kita menjadi lebih seperti Dia.

Demikian Firman Tuhan. Fresh… untukmu … hari ini.